Istana Kepresidenan Dikepung Pasukan Separatis, PM Yaman Bersiap Angkat Kaki

Rahman Asmardika, Jurnalis
Selasa 30 Januari 2018 17:01 WIB
Ilustrasi. (Foto: Reuters)
Share :

Pertempuran antara pasukan separatis dengan pasukan pemerintah Yaman pecah pada Minggu, 28 Januari setelah batas waktu yang ditetapkan oleh pasukan separatis untuk pengunduran diri PM Obeid dan pemerintahannya habis. Bentrokan yang terjadi sejak Minggu telah menewaskan 36 orang dan melukai 185 orang lainnya.

Pekan lalu, pimpinan pasukan separatis, Aiderous Zubeidi meminta PM Obeid untuk mengundurkan diri karena dituding telah melakukan tindak korupsi dan penyimpangan.

Kejadian ini memperlihatkan perpecahan mendalam dalam aliansi antara pemerintahan Hadi dan koalisi pimpinan-Saudi. Keduanya berperang melawan pemberontak Houthi, yang menguasai utara negara tersebut. Perang di Yaman pecah pada 2015 ketika Houthi menguasai sebagian wilayah utara setelah merebut ibu kota, Sanaa. Di dalam koalisi pimpinan Saudi, Uni Emirat Arab telah melatih dan mempersenjatai kelompok separatis sebagai oposisi terhadap Hadi yang kini berada di Arab Saudi.

BACA JUGA: Mantan Presiden Yaman, Abdullah Saleh Tewas Diberondong 35 Peluru

Keadaan ini semakin memperburuk situasi di Yaman yang telah porak-poranda dan mengalami krisis kemanusiaan parah akibat perang yang berkepanjangan. Konflik di negara itu dilaporkan telah menewaskan setidaknya 10 ribu orang dan memaksa 2 juta rakyat Yaman mengungsi.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya