Cerita Pria Selandia Baru yang Bergabung dengan ISIS kemudian Menyerah

Rachmat Fahzry, Jurnalis
Senin 04 Maret 2019 14:23 WIB
Mark Taylor saat bergabung dengan ISIS. Foto/ABC News
Share :

"Itu bukan urusan saya karena, seperti yang saya katakan, untuk membeli seorang wanita itu butuh uang," katanya.

Dia mengatakan karena tak mampu beli budak wanita, dia pun akhirnya menikah dengan wanita Suriah.

Taylor memiliki dua istri saat tinggal bersama ISIS. Keduanya orang Suriah.

"Saya menikah dengan seorang wanita Suriah dari Deir Ezzor. Namanya Umm Mohammad. Dia minta kami pergi ke Idlib, lalu ke Turki," katanya.

"Satu bulan kemudian saya menikahi wanita Suriah lainnya yang pro ISIS. Jauh lebih muda, tapi saya menceraikannya," ujarnya.

Istri barunya itu, katanya, tidak ingin tinggal di rumah bersamanya dan hanya ingin dekat dengan teman-temannya, bukan suaminya.

Taylor mengaku tidak heran jika Selandia Baru kini tidak bersedia menerimanya kembali.

"Jika mereka menerima saya kembali, kemungkinannya saya akan menghabiskan beberapa tahun dalam penjara," katanya.

Dia meminta maaf untuk negara asalnya.

"Saya minta maaf karena menyebabkan banyak masalah," katanya.

"Saya tidak tahu apakah bisa kembali ke Selandia Baru. Tapi pada akhirnya semua ini harus saya jalani sepanjang hidupku," ucap Mark Taylor lagi.

(Rachmat Fahzry)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya