Ia menjelaskan bahwa Manyoshu adalah koleksi puisi tertua di Jepang dan melambangkan budaya yang kaya dan tradisi panjang Jepang.
"Kami berharap (nama era) akan diterima secara luas oleh orang-orang dan berakar dalam sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari mereka," kata kepala sekretaris kabinet, Yoshihide Suga, kepada wartawan yang pertama kali mengumumkan nama tersebut.
Baca: Jepang Untuk Pertama Kalinya Akan Akui Orang Ainu Sebagai Penduduk Pribumi
Baca: Para Manula Jepang Memilih Masuk Penjara Berulang Kali
Nama era ditulis dalam dua karakter China dengan kaligrafi tinta hitam dengan latar belakang putih.
Pengumuman nama era ini akan memengaruhi perubahan masyarakat Jepang termasuk pemerintah, bisnis dan sektor lainnya, meskipun sistem ini tidak wajib dan kaisar tidak memiliki kekuatan politik di bawah konstitusi Jepang pascaperang.
Dalam undang-undang nama era 1979, Abe menunjuk panel ahli tentang sastra China dan Jepang klasik untuk mencalonkan dua hingga lima nama untuk dipilih pejabat tinggi. Nama-nama harus memenuhi kriteria ketat, mudah dibaca dan ditulis tetapi tidak umum atau belum pernah digunakan sebelumnya.
Prosedur pemilihan nama dimulai pada pertengahan Maret ketika Suga meminta beberapa cendekiawan tak dikenal untuk mengusulkan dua hingga lima nama era.