Pasien dengan kondisi medis jangka panjang yang progresif hampir enam kali lebih mungkin untuk mengembangkan penyakit parah setelah infeksi.
“Meskipun risiko keseluruhan rendah pada kelompok anak-anak ini, kami melihat perbedaan yang signifikan pada mereka yang dites positif dan mengembangkan penyakit parah, yang mengikuti apa yang kami lihat pada orang dewasa,” ungkap peneliti Dr Hanieh Razzaghi.
Sebelumnya, studi baru-baru ini menemukan anak-anak tetap tidak terkena Covid-19 meskipun tinggal dengan orang tua yang terinfeksi. Anak-anak ini hanya memiliki gejala ringan dan menciptakan antibodi.
Ini terlihat dari kasus di Australia. Yakni keluarga dengan lima anggota. Kedua orangtua terinfeksi virus corona dan menularkannya kepada tiga anak mereka. Namun setelah dites, ketiga anak ini negatif.
Sementara orang dewasa mengalami gejala klasik seperti batuk, demam, dan sakit kepala. Sedangkan dua anak-anak hanya mengalami gejala yang sangat ringan dan yang paling kecil tidak menunjukkan gejala sama sekali meskipun tidur di ranjang yang sama dengan orang tuanya.
Namun, kelimanya memiliki respons imun yang sama, dengan antibodi khusus untuk SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19, ditemukan dalam sampel darah dan air liur setiap orang.