China Boikot Merek-merek Asing Terkait Tuduhan HAM di Xinjiang

Agregasi VOA, Jurnalis
Jum'at 26 Maret 2021 06:15 WIB
Salah satu merk asing di China H&M (Foto: Reuters)
Share :

CHINA - Kementerian Luar Negeri China menyatakan tuduhan mengenai kerja paksa di Xinjiang merupakan “kebohongan jahat” dengan tujuan “mendiskreditkan citra China, melemahkan keamanan dan stabilitas Xinjiang dan membatasi pembangunan China.”

Pernyataan itu muncul setelah Partai Komunis yang berkuasa dan warganet mengecam H&M dan merek busana serta alas kaki lainnya yang mengkritik catatan hak asasi manusia (HAM) China di kawasan tersebut, serta sanksi-sanksi Barat terhadap para pejabat China yang dituduh melanggar HAM di Xinjiang.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Hua Chunying, Kamis (25/3), mengacu pada sejarah perbudakan di Amerika Serikat (AS), dengan menunjukkan foto hitam putih, yang ia katakan ia “lihat di Internet,” memperlihatkan warga kulit hitam yang bekerja di ladang kapas.

Hua kemudian membandingkannya dengan foto berwarna mengenai pemetik kapas dan mengatakan bahwa 40 persen panen kapas dilakukan oleh mesin di Xinjiang, seraya mengklaim bahwa karena itu, kerja paksa “tidak eksis” di provinsi tersebut.

(Baca juga: Wanita Tanpa Busana Terperangkap di Saluran Pembuangan Diduga Selama 3 Pekan)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya