China Boikot Merek-merek Asing Terkait Tuduhan HAM di Xinjiang

Agregasi VOA, Jurnalis
Jum'at 26 Maret 2021 06:15 WIB
Salah satu merk asing di China H&M (Foto: Reuters)
Share :

“Pasar China di sini. Kami tidak memerlukan paksaan,” kata Hua. “Tetapi satu hal yang jelas, rakyat China tidak membiarkan sejumlah orang asing memakan beras China dan kemudian menghancurkan panci China,” terangnya.

Kecaman terbaru dimulai sewaktu Liga Pemuda Partai Komunis pada hari Rabu (24/3) di akun media sosialnya tentang pernyataan H&M pada Maret 2020 bahwa perusahaan itu akan berhenti membeli kapas dari Xinjiang di bagian barat laut China.

Perusahaan ritel Swedia itu, dalam kata-kata yang juga digunakan oleh beberapa merek lainnya, mengatakan “sangat prihatin” mengenai berbagai laporan tentang kerja paksa di sana.

Pada Kamis (25/3), surat kabar partai, the Global Times, menyebut Burberry, Adidas, Nike dan New Balance membuat “pernyataan tajam” mengenai kapas Xinjiang sedini dua tahun silam. Sebuah laporan terpisah Global Times menyebut apa yang dikatakan sebagai pernyataan Zara bahwa perusahaan itu memiliki “pendekatan tanpa toleransi terhadap kerja paksa.”

Produk-produk H&M juga tidak ditemukan di dua perusahaan ritel daring paling populer di China, TMall milik Alibaba Group dan JD.com.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya