Pria Ini Terjerat Pernikahan Palsu, Rugi Rp3,6 Miliar

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis
Senin 28 Juni 2021 06:21 WIB
Kisah pria Inggris terjerat pernikahan palsu (Foto: BBC)
Share :

  • Awal pertemuan James dan Irina

Tapi James mengatakan dia tidak datang ke Odessa untuk mencari cinta.

Pekerja di badan amal yang tinggal di Inggris itu diminta oleh temannya pada tahun 2015 untuk membantu mendirikan proyek yang mendukung anak-anak yang melarikan diri dari zona konflik di timur Ukraina.

Negara terbesar kedua di Eropa itu baru saja mengalami revolusi, dan Rusia merespons dengan mendukung para pemberontak.

Bekerja di luar negeri adalah hal baru bagi James dan ia mendapat bantuan dari penerjemah bernama Julia.

Selama beberapa bulan ia bolak-balik, menjadi pekerja sukarela di Odessa dan bekerja penuh di Inggris.

Kemudian di suatu musim dingin, hujan salju lebat membuat pekerjaan mereka di Odessa terhenti.

Tidak banyak yang bisa dilakukan dan Julia menyarankan agar James pergi berkencan dengan salah satu temannya.

Teman itu adalah Irina, 32 tahun, yang berasal dari Donetsk, salah satu kota di timur Ukraina yang kini diduduki oleh pemberontak yang didukung Rusia.

Akhirnya jelas jika masa lalu Irina yang bermasalah, jauh lebih dalam dari sekadar melarikan diri dari perang.

"Dia segera memberi tahu saya tentang dua pernikahan sebelumnya dan mengapa dia tidak ingin menikah dengan pria Ukraina lagi," kata James.

Ada perbedaan usia 20 tahun tetapi James mengatakan, hubungan mereka sangat bergelora.

Pasangan itu pergi kencan selama beberapa malam berturut-turut, menikmati kehidupan malam Odessa.

James bersenang-senang dengan Irina, tetapi mereka tidak pernah sendirian. Sama dengan banyak adegan "kencan" Odessa, selalu ada penerjemah yang menemani, dan untuk mereka adalah Julia - dibayar hingga Rp2,1 juta sehari.

Irina hanya bisa sedikit bahasa Inggris dan James tidak bisa berbahasa Rusia atau Ukraina.

"Agak aneh ada seseorang yang mengulangi apa yang dikatakan. Tapi ada getaran romantis di antara kami," terang James.

Anehnya ketika mereka terpisah, komunikasi lebih mudah. Mereka saling menggoda melalui aplikasi perpesanan Viber, yang memiliki fungsi terjemahan.

"Kamu memberiku sebuah dongeng yang nyata. Dan terima kasih banyak untuk itu... aku percaya pada KAMU. Hanya kamu yang bisa memberiku kebahagiaan ini. Aku mencintaimu," salah satu pesan yang Irina kirimkan.

Selama enam bulan berikutnya, pasangan ini bertemu setiap kali James datang ke Odessa. Mereka menghabiskan waktu dengan makan malam yang mahal dan menyaksikan Opera.

Tapi keintiman, bahkan ciuman, terlarang. Penerjemah Julia selalu ada dan Irina mengatakan kepadanya bahwa dia tidak mau melakukan seks sebelum menikah.

"Saya pikir: 'Itu standar moral yang sangat tinggi'," ujar James. "Dia jelas dibesarkan dengan sangat baik,” lanjutnya.

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya