Razwan Murad berkata kepada BBC bahwa pemerintah siap untuk perundingan dan gencatan senjata, dan Taliban kini harus membuktikan komitmen mereka pada perdamaian.
Pada Minggu (4/7) kemarin, Taliban menguasai satu wilayah lagi di provinsi Kandahar di selatan. Kelompok militan itu mengatakan mereka sekarang menguasai sekitar seperempat dari 400 distrik di Afghanistan.
Sang juru bicara Taliban menjabarkan pemerintahan Afghanistan saat ini "hampir mati" dan menyebut negara tersebut sebagai "emirat Islam" - indikasi bahwa kelompok itu mempertimbangkan basis teokratik untuk memerintah Afghanistan dan kemungkinan besar tidak akan menyetujui permintaan pemerintah untuk mengadakan pemilihan umum.
Syahin mengatakan pemilihan umum sejauh ini belum dibicarakan dalam perundingan antara Taliban dan pemerintahan Afghanistan.
Pasukan yang dipimpin AS menggulingkan Taliban dari kekuasaan di Afghanistan pada Oktober 2001. Kelompok itu menyembunyikan Osama Bin Laden dan tokoh-tokoh al-Qaeda lainnya yang terlibat dalam serangan 9/11 di AS.
Presiden Biden mengatakan penarikan pasukan Amerika dibenarkan karena pasukan AS telah memastikan bahwa Afghanistan sudah tak bisa lagi menjadi markas bagi jihadis asing untuk berkomplot melawan Barat.
Sementara itu Presiden Afghanistan Ashraf Ghani menegaskan bahwa pasukan keamanan negara itu sepenuhnya mampu mengatasi pemberontak, tetapi banyak yang percaya penarikan pasukan asing berisiko membuat Afghanistan kembali ke cengkeraman Taliban.
(Susi Susanti)