Taliban sebelumnya mengatakan mereka berbicara dengan "semua faksi" untuk mencapai kesepakatan terkait pembentukan pemerintah baru. Rincian tentang bagaimana Taliban memerintah negara itu, peranan perempuan, hak asasi, dan kebebasan politik masih belum jelas.
AS menyatakan telah mengevakuasi 123.000 warga sipil dari negara itu sejak 14 Agustus lalu. Sekira 6.000 orang yang dievakuasi itu berstatus warga negara AS.
Ini merupakan misi evakuasi non-kombatan terbesar dalam sejarah militer AS.
Klaim ini dikatakan pimpinan Korps Marinir AS, Jenderal Frank McKenzie, yang bertanggung jawab atas misi militer itu.
Juru BIcara Taliban Zabihullah Mujahid berbicara dengan pasukan khusus Badri 313 di Bandara Internasional Hamid Karzai, Kabul, Afghanistan, 31 Agustus 2021. (Foto: Reuters)
Ada juga ribuan warga sipil lain yang diangkut keluar Afghanistan oleh negara koalisi AS.
Namun banyak warga Afganistan yang gagal mengikuti program evakuasi walaupun selama ini telah bekerja untuk kepentingan negara-negara koalisi.
Setelah pesawat terakhir AS tinggal landas dari Bandara Internasional Hamid Karzai, letupan senjata terdengar di sejumlah titik di sekitar bandara.
Sejumlah pasukan Taliban dilaporkan juga merayakan kepergian pasukan AS di jalanan.
Menteri Luar Negeri AS, Anthony Blinken, menyebut pemerintahannya akan memulai hubungan baru dengan Afghanistan.