Seorang penduduk Kabul yang baru saja keluar dari masjid seusai mengikuti salat berjemaah, mengatakan:
“Dulu, sangat sedikit orang yang datang ke masjid karena takut menjadi korban pencopetan. Mungkin hanya ada sekitar 15 orang di masjid untuk mengikuti sholat Subuh. Di beberapa masjid, jumlah jemaah salat Subuh mungkin jauh lebih sedikit. Sekarang jumlah jemaah sedikit meningkat tetapi orang masih takut. Semua orang mengajukan pertanyaan yang sama: Apakah Taliban sudah datang?”
Sebelumnya, para jemaah mengungkapkan, jumlah orang yang menghadiri sholat di berbagai masjid di negara itu sangat sedikit. Begitu Taliban kembali, jumlah jemaah meningkat perlahan. Setidaknya di Kabul, menurut mereka, ada alasan utama yang mendorong kenaikan jumlah jemaah, insiden pencopetan selama salat spontan berhenti sejak Taliban merebut kota itu.
“Dulu orang-orang juga datang ke masjid, dan mereka datang dalam jumlah besar, tetapi sekarang jumlah itu meningkat lagi. Madrasah juga telah dibuka kembali. In Syaa Allah, efek (rezim Taliban) terhadap ulama dan orang-orang biasa akan meningkat. Pencurian dan penipuan dalam bisnis juga akan diberesi," ujar penduduk lain, Zakir Ullah.
Taliban belum membentuk pemerintahan, meskipun mereka sudah hampir sebulan resmi kembali berkuasa. Pemerintahan mereka sebelumnya ditandai dengan hukuman yang keras. Mereka juga melarang anak-anak perempuan bersekolah dan melarang kaum perempuan kuliah atau bekerja.