MOSKOW – Pembicaraan keamanan antara Rusia danegan NATO pekan ini menemui jalan buntu setelah kedua belah pihak tidak berhasil mencapai kesepakatan tentang masalah-masalah mendasar. Sementara itu Menteri Polandia memperingatkan bahwa kemungkinan terjadinya perang di Eropa.
Pada Kamis (13/1/2022) Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa dua putaran diskusi antara Rusia dan NATO di Jenewa dan Brussels telah menghasilkan beberapa “nuansa positif” tetapi Moskow sedang mencari hasil yang konkret.
BACA JUGA: Tegang dengan NATO, Rusia Siap Kerahkan Rudal Nuklir Jarak Menengah di Eropa
Pembicaraan, yang pindah ke Wina pada Kamis untuk pertemuan Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE), dipusatkan pada tuntutan keamanan Rusia dari Barat dan penumpukan pasukannya di dekat Ukraina.
Pengerahan pasukan Rusia di perbatasan telah membuat khawatir Ukraina dan sekutunya yang mendorng agar Kremlin segera menarik pasukan. Negara Barat, terutama Amerika Serikat (AS) telah memperingatkan akan ada sanksi berat terhadap Rusia jika Moskow melancarkan serangan.
BACA JUGA: Presiden Ukraina Akui Ada Kemungkinan Terjadi Perang Total dengan Rusia
Moskow mengatakan tidak memiliki rencana untuk menyerang Ukraina, menekankan bahwa pengerahan pasukan itu dilakukan di wilayah Rusia dan menyalahkan NATO atas ketidakstabilan yang terjadi di kawasan.
Kremlin mengajukan tuntutan kepada Barat, yang termasuk janji bahwa NATO tidak akan pernah mengizinkan Ukraina masuk sebagai anggotanya. NATO juga dituntut untuk menarik pasukannya dari negara-negara bekas komunis di Eropa tengah dan timur, yang bergabung dengan blok militer itu setelah Perang Dingin.