Membandingkan Kehidupan di Uni Soviet dan Rusia Setelah Invasi Ukraina

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis
Jum'at 11 Maret 2022 23:01 WIB
Seorang lelaki tua memegang bendera Uni Soviet.
Share :

Di Rusia sekarang

Tidak ada yang berbicara tentang kelangkaan massal di Rusia saat ini, tetapi sudah mulai ada gangguan dalam rantai pasokan. Banyak merek top internasional keluar dari Rusia, sementara yang lainnya menghentikan pasokan. Saat kondisi seperti ini akan sulit menemukan sumber alternatif.

Apple, Microsoft, dan raksasa teknologi lainnya telah berhenti memasok dan menjual teknologi baru di Rusia.

DHL, FedEx, Kuehne+Nagel, Maersk, dan UPS menghentikan pengiriman ke Rusia.

Sejak Maret seluruh jajaran mobil Lada mengalami kenaikan harga 15% untuk pertama kalinya dalam sejarah.

Tidak menerima perbedaan pendapat

Masa Uni Soviet

Segala jenis pemikiran bebas disamakan dengan pengkhianatan dan langsung diberantas. Para pembangkang Soviet dicabut kewarganegaraannya, dipenjarakan atau ditahan di bawah tahanan rumah, seperti fisikawan terkenal Andrei Sakharov.

Karena menceritakan lelucon anti-Soviet di masa Stalin, Anda bisa ditembak atau dikirim ke kamp. Di masa Brezhnev Anda dapat dikirim ke penjara psikiatri atau terdaftar sebagai orang yang tidak dapat dipercaya.

Di Rusia sekarang

Selama lebih dari setahun semua protes dilarang. Para demonstran di jalan-jalan diusir. Berbagai macam alasan dibuat demi menghentikan politisi oposisi agar tidak terpilih.

Demo terhadap perang di Ukraina dilarang. Ribuan orang di seluruh negeri ditangkap dan didenda atau ditahan.

OVD-info (LSM yang diberi label agen asing), yang mengumpulkan informasi tentang represi politik, mengungkapkan lebih dari 5.000 penangkapan terjadi pada Minggu 6 Maret. Saksi mata melaporkan penangkapan tidak hanya dilakukan terhadap orang-orang yang memprotes perang.

Warga Rusia sekarang bisa didenda karena "pelaporan perang palsu". Pembela HAM mengatakan sudah ada 144 kasus. Undang-undang baru memungkinkan kasus administratif akan diikuti oleh kasus pidana.

(Erha Aprili Ramadhoni)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya