Ketika pasukan Rusia mengikuti perintah Putin dan merebut kota terakhir di wilayah Luhansk yang masih berada di tangan Ukraina -- Lysychansk -- awal bulan ini, langkah mereka selanjutnya diantisipasi di wilayah tetangga Donetsk.
Jika Donetsk jatuh, Moskow akan menguasai seluruh wilayah Donbas di Ukraina timur, yang telah menampung faksi-faksi separatis yang didukung Rusia sejak 2014.
Namun, HIMARS Multiple Launch Rocket Systems (MLRS) AS yang baru-baru ini dipasok senilai USD400 juta (Rp6 triliun) telah mendukung kemampuan militer Ukraina untuk menjatuhkan target Rusia -- faktor signifikan yang telah menyebabkan masalah baru bagi Moskow.
Awal bulan ini, terjadi ledakan besar di beberapa wilayah pendudukan di wilayah Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia dan Kherson. Bukti yang tersedia, dari citra satelit dan analis Barat, adalah bahwa penargetan sangat efektif.
Mykhailo Podolyak, penasihat Kepala Staf Presiden Ukraina, berulang kali menyerukan lebih banyak senjata HIMARS di televisi Ukraina pada Rabu (20/7/2022).
(Susi Susanti)