"Saya menemukan paralel dengan apa yang terjadi saat ini: kita menyaksikan kebangkitan otoritarianisme di seluruh dunia, kita punya orang-orang yang membuat keputusan yang tidak berdasarkan sains, kita mengalami kekeringan dan gelombang panas, dan banyak kasus di mana alam telah kehilangan keseimbangan," kata sang jurnalis.
“Seperti yang ditulis jurnalis China dan aktivis lingkungan Dai Qing bertahun-tahun yang lalu, Mao tidak tahu apa-apa tentang hewan. Ia menolak mendiskusikan rencananya atau mendengarkan para ahli. Ia hanya memutuskan bahwa 'empat tulah' harus dibasmi,” terangnya.
Bagi jurnalis BBC Tim Luard, seorang pengamat lingkungan di Asia Timur, masalahnya adalah kesukaan burung gereja pada belalang.
"Tanpa burung gereja yang memakannya, populasi belalang meledak, akibatnya tanaman pangan hancur, dan kemudian jutaan orang meninggal karena kelaparan,” terangnya.
(Susi Susanti)