Pekan lalu, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba memanggil duta besar Vatikan di Kiev untuk memprotes kata-kata Paus yang dianggap "tidak adil" dan telah "menghancurkan hati Ukraina".
Langkah itu menyusul kritik tajam terhadap Paus oleh Duta Besar Ukraina untuk Vatikan Andrii Yurash.
"Bagaimana mungkin menyebut salah satu ideolog imperialisme (Rusia) sebagai korban yang tidak bersalah? Tidak dapat berbicara dalam kategori yang sama tentang penyerang dan korban, pemerkosa dan pemerkosaan," tulis Yurash dalam unggahan Twitter.
Alexander Dugin, ayah Dugina, telah lama menganjurkan penyatuan wilayah berbahasa Rusia dan wilayah lain di kekaisaran Rusia baru, yang akan mencakup Ukraina.
Darya Dugina secara luas mendukung gagasan ayahnya dan muncul di televisi pemerintah atas haknya sendiri untuk menawarkan dukungan bagi tindakan Rusia di Ukraina.
Rusia menuding pembunuhan Dugina pada 20 Agustus dilakukan oleh agen Ukraina, tetapi tuduhan itu dibantah oleh Kiev.
(Susi Susanti)