Wanita itu mengatakan semua teman dan keluarganya menentang referendum. "Kami tidak tahu bagaimana hidup kami setelah referendum ini," katanya.
"Sangat sulit untuk memahami apa yang ingin mereka lakukan,” ujarnya.
Kyiv mengatakan referendum tidak akan mengubah apa pun, dan pasukannya akan terus mendorong untuk membebaskan semua wilayah.
Seperti diketahui, empat daerah Ukraina yang dikuasai Rusia akan menggelar referendum untuk menentukan apakah mereka akan menjadi bagian dari Rusia atau tetap sebagai wilayah dari Ukraina. Rencana referendum ini mendapat kecaman keras dari para pemimpin negara-negara Barat.
Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Luhansk (LPR), wilayah Zaporozhzhia, dan Kherson menyatakan siap menggelar referendum tersebut dalam beberapa hari mendatang. Referendum direncanakan akan digelar dari 23 September hingga 27 September mendatang.
(Susi Susanti)