3. Pilot Telah Lakukan Simulasi Penerbangan ke Samudera Hindia
Hilangnya Malaysia Airlines MH370 secara tragis telah menarik perhatian yang signifikan dari banyak peneliti, jurnalis, dan tokoh masyarakat di seluruh dunia, dengan harapan dapat memecahkan misteri abadi tersebut.
Pada 2016, potongan sayap kanan pesawat yang dikonfirmasi ditemukan di Pulau Pemba, Tanzania. Penyelidikan oleh Biro Keselamatan Transportasi Australia menunjukkan bahwa penutup jet tidak dikerahkan, seperti prosedur biasa dengan pendaratan air, kemungkinan karena penurunan yang tidak terkendali.
Laporan Godfrey dan Gibson mendukung teori ini, selaras dengan pemikiran terkemuka bahwa pesawat itu sengaja dijatuhkan di Samudra Hindia, baik oleh pilot Zaharie Ahmad Shah sebagai tindakan pra-mediasi atau oleh pihak lain yang tidak diketahui.
Lebih dari dua tahun setelah menghilang, dokumen kepolisian Malaysia yang diterbitkan oleh Majalah New York mengungkapkan bahwa Shah telah melakukan simulasi penerbangan ke Samudera Hindia bagian selatan beberapa minggu sebelum menghilang.
Setelah sistem diserahkan ke Biro Investigasi Federal (FBI), beberapa data dipulihkan, dengan titik akhir simulasi sekitar 900 mil dari perkiraan lokasi kecelakaan. Namun, para peneliti menegaskan bahwa sebagian besar data tetap tidak dapat disimpulkan dan diyakini tidak langsung.
4. Teori Bunuh Diri
Sebelumnya, teori bunuh diri percontohan didorong lebih lanjut oleh mantan Perdana Menteri (PM) Australia Tony Abbot, yang mengklaim dalam wawancara pada 2020 bahwa "tingkat paling atas" pemerintah Malaysia telah mencurigai Shah sebagai pelakunya sejak "sangat awal". Abbot menolak untuk menyebutkan nama siapa pun secara langsung, meskipun dia menegaskan bahwa hilangnya MH370 dipahami "hampir pasti" sebagai tindakan yang disengaja.
5. Keluarga Membantah
Sementara itu, keluarga Shah secara konsisten membantah narasi bahwa dia sakit jiwa atau menghadapi kesulitan pribadi yang signifikan. Mereka lebih percaya jika Shah telah dijadikan
"kambing hitam" untuk membebaskan kesalahan Boeing dan Malaysia Airlines. Adik Shah, Sakinab Shah, telah beberapa kali tampil di media untuk memprotes ketidakbersalahan kakaknya, menjelaskan dalam wawancara pada 2016 dengan The Seattle Times.
“Ketika pencarian tidak menemukan apa-apa, mereka kembali ke teori ini, tapi itu hanya teori. Jika Anda tidak memiliki apa pun yang nyata dan tidak ada bukti, itu sama saja dengan memprediksi dia bersalah sampai terbukti tidak bersalah. Ini membuat kita kembali ke Abad Kegelapan,” terangnya kala itu.
(Khafid Mardiyansyah)