JAKARTA – Ketegangan antara Korea Selatan dan Korea Utara kembali meningkat sepanjang tahun 2022 setelah serangkaian uji coba rudal, saling ancam, dan kekhawatiran akan uji coba nuklir baru. Ketegangan antara kedua negara kemungkinan masih akan berlanjut di tahun 2023.
Korea Utara mengawali tahun 2022 dengan serangkaian uji coba rudal, termasuk rudal balistik berkemampuan nuklir terbesarnya, Hwasong-12. Ini merupakan uji coba rudal balistik pertama Korea Utara sejak 2017.
Uji coba ini merupakan langkah berani dari Korea Utara yang telah dijatuhi sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) karena peluncuran rudal balistiknya. Pyongyang sendiri telah memberlakukan moratorium untuk program rudal balistiknya sejak 2017, yang tampaknya dicabut dengan uji coba Hwasong-12.
Sepanjang Januari 2022 Korea Utara dilaporkan melakukan setidaknya enam uji coba rudal, tren yang terus berlanjut sepanjang tahun. Bahkan, Korea Utara memecahkan rekor uji coba rudal terbanyaknya pada 2022.
Wabah Covid-19
Selain uji coba rudal, hubungan Korea Selatan dan Korea Utara juga diliputi isu seputar pandemi Covid-19.
Pada Mei 2022, Korea Utara untuk pertama kalinya melaporkan kasus Covid-19 di wilayahnya, sesuatu yang belum pernah dilakukan Pyongyang hingga saat itu. Dalam waktu kurang dari sepekan, Korea Utara melaporkan kematian pertama akibat penyakit itu, dan diperkirakan satu juta warganya telah terinfeksi Covid.
Meski kemudian Pyongyang mengklaim berhasil meredam penyebaran pandemi, wabah virus corona di Korea Utara membuat hubungan negara itu dengan Korea Selatan yang sudah tegang semakin parah. Meski, Seoul menawarkan bantuan vaksin Covid-19 untuk Korea Utara selama penyebaran wabah, Pyongyang tidak memberikan tanggapan, bahkan balik menuduh tetangganya itu menjadi sumber virus corona yang menyebar di wilayahnya.