“Ledakan tidak terkait dengan ancaman dari udara atau pertahanan udara, serta dengan tindakan militer apa pun,” tulis Pavliuk di aplikasi media sosial Telegram yang dienkripsi.
“Jika ada ancaman – Anda akan mendengar alarm. Penyebab ledakan akan dilaporkan secara terpisah.” lanjutnya.
Serangan terbaru Rusia tampaknya menargetkan infrastruktur penting di seluruh Ukraina, karena Kremlin melanjutkan upayanya untuk membatasi kemampuan negara itu untuk memanaskan dan memberi daya sendiri di tengah musim dingin.
Sementara itu, di medan perang, semua mata tertuju pada Soledar, kota dengan nilai strategis kecil yang coba direbut kembali oleh Rusia dengan harapan akan memberikan kemenangan simbolis kepada Presiden Rusia Vladimir Putin. Berbagai unit militer Ukraina mengatakan bahwa Soledar tetap menjadi tempat "pertempuran sengit". Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim bahwa pasukannya menguasai kota, meskipun Kyiv membantahnya.
Setelah penilaian luas mengenai situasi di lapangan di Ukraina, beberapa pemerintah Barat telah memutuskan untuk menjawab permintaan Zelensky untuk memasok tank tempur modern ke Kyiv.
Prancis, Polandia, dan Inggris telah berjanji untuk segera mengirim tank untuk digunakan militer Ukraina dalam upayanya melindungi diri dari Rusia. Finlandia sedang mempertimbangkan untuk mengikutinya. Inggris mengatakan berencana mengirim selusin tank Challenger 2 dan sistem artileri tambahan. Polandia berencana mengirim kompi tank Leopard buatan Jerman. Sedangkan Prancis akan mengirimkan AMX 10-RC buatan dalam negeri.
(Susi Susanti)