Bab terbaru dari krisis kekerasan senjata api tak berkesudahan di AS itu kembali memicu perdebatan lama tentang isu pengendalian senjata api.
Presiden AS Joe Biden pun sekali lagi menyerukan pelarangan federal terhadap senapan serbu bergaya militer, jenis senjata api yang sering digunakan pelaku dalam penembakan massal seperti yang baru saja terjadi.
Namun dengan tentangan keras Partai Republik di Kongres, gagasan itu tidak memiliki peluang untuk menjadi undang-undang.
“Menarget senjata api jenis tertentu bukanlah jawaban yang tepat,” kata seorang pengunjung Brett Reeves, yang merupakan penjual AC berusia 34 tahun yang mengenakan topi koboi.
Di California, dengan sejumlah undang-undang kepemilikan senjata api terketat di AS, senapan serbu sudah dilarang selama lebih dari 30 tahun terakhir.
“Tapi kita terus mendengar peristiwa penembakan masal,” tambahnya.
Pria yang mengklaim sebagai seorang libertarian itu mengaku memiliki beberapa belas senjata api, dari senapan pompa hingga pistol, dan tak satu pun yang terdaftar di pihak berwenang. Ia telah merakit sendiri senjata-senjata apinya dengan suku cadang senjata yang ia beli di pameran-pameran seperti yang ia datangi saat itu.