"Saya terus terhubung dengan kakak-kakak pembina dan ustaz-ustazah yang ikut mendampingi 100 lebih anak-anak pesantren tahfizh Daarul Quran yang ikut Jambore Pramuka Internasional di Korsel. Insya Allah semuanya dalam keadaan baik-baik saja," tegasnya.
BACA JUGA:
Ustaz Yusuf Mansur mengakui pada kegiatan Jambore Pramuka Internasional terdapat sejumlah negara yang mengundurkan diri karena kondisi cuaca ekstrem di Korsel yang tidak memungkinkan.
"Ada memang (peserta Jambore Pramuka Internasional) beberapa negara yang mundur. Mungkin karena cuacanya beda dan dianggapnya esktrem jadi pada tumbang, tetapi karena Korsel dan Indonesia (cuacanya) barangkali beda-beda tipis gitu," tegas dia.
Diketahui, pelaksanaan Jambore Pramuka Internasional ke-25 di Korsel terancam batal lantaran kondisi cuaca panas ekstrem di negara tersebut.
Pasalnya, suhu di Saemangeum yang berdekatan Buan, lokasi Jambore Pramuka Internasional ke-25 berlangsung, mencapai 34 derajat celcius.
Kondisi cuaca panas ekstrem tersebut membuat sejumlah kontingen dari beberapa negara angkat koper, seperti kontingen pramuka dari Amerika Serikat, Inggris, dan Singapura. Apalagi kondisi ini menjadi pukulan berat bagi penyelenggara dan pemerintah Korsel.
Sebelumnya, Ustadz Yusuf Mansur melepas kontingen pramuka pesantren tahfizh Daarul Quran untuk mengikuti Jambore Pramuka Internasional di Korsel. Pelepasan itu digelar di Ciantra, Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (25/7/2023).
"Alhamdulillah prestasi Daarul Quran dari masa ke masa luar biasa, bahkan meningkat salah satu event yang kita ikuti secara internasional di antaranya adalah Jambore Pramuka," ujar Ustadz Yusuf Mansur yang juga selaku Kepala Pimpinan Umum Daarul Quran di lokasi.
Ustadz Yusuf Mansur menyebutkan, Jambore Pramuka Internasional di Korsel diikuti peserta dari 158 negara.
"Jadi ini, Jambore yang para pelajar juara nasional, dari kita ada 95 anak-anak, dari putri-putri 8 orang, semuanya kira-kira 103 orang yang di berangkat ke Korea. Doain anak-anak kita bisa tambah semangatnya. Mereka kan datang bukan sebagai pramuka biasa loh, tapi sebagai Pramuka yang hafal Quran," ucap dia.
(Nanda Aria)