AS Larang Ekspedisi Baru ke Bangkai Titanic, Dua Bulan Setelah Ledakan Kapal Selam Titan

Assyifa Eka Putri, Jurnalis
Rabu 30 Agustus 2023 14:48 WIB
RMS Titanic.
Share :

WASHINGTON DC – Pemerintah Amerika Serikat (AS) pada Rabu, (30/8/2023) berusaha menghentikan rencana ekspedisi baru ke bangkai kapal Titanic, yang telah direncanakan sejak 2020. Pemerintah menggunakan hukum federal dan perjanjian internasional, yang memperlakukan bangkai kapal sebagai kuburan suci, sebagai alasan untuk mencegah ekspedisi tersebut.

Ekspedisi itu diselenggarakan oleh RMS Titanic Inc (RMST)., perusahaan berbasis di Georgia yang memiliki hak penyelamatan kapal karam paling terkenal di dunia. Perusahaan ini memamerkan artefak yang ditemukan dari lokasi bangkai Titanic di dasar Atlantik Utara, mulai dari peralatan makan perak hingga sepotong lambung kapal Titanic.

Pemerintah AS telah mengajukan penolakan ini lebih dari dua bulan setelah insiden kapal selam wisata Titan meledak di dekat bangkai kapal Titanic, pada 18 Juni, yang menewaskan lima orang. Namun, langkah hukum ini sama sekali tidak berhubungan dengan tragedi tersebut dan melibatkan perusahaan yang berbeda.

Pertikaian di Pengadilan Distrik AS di Norfolk, Virginia, yang mengawasi masalah penyelamatan Titanic, bergantung pada hukum federal dan perjanjian dengan Inggris untuk memperlakukan Titanic yang tenggelam sebagai peringatan bagi lebih dari 1.500 orang yang tewas. Kapal itu menabrak gunung es dan tenggelam pada 1912.

 BACA JUGA:

AS berpendapat bahwa memasuki lambung kapal Titanic yang terbelah – atau mengubah atau mengganggu bangkai kapal secara fisik – diatur oleh undang-undang federal dan perjanjiannya dengan Inggris. Di antara kekhawatiran pemerintah adalah kemungkinan terganggunya artefak dan sisa-sisa manusia yang mungkin masih ada.

“RMST tidak bisa dengan bebas mengabaikan hukum federal yang telah diberlakukan secara sah ini,” kata para pengacara pemerintah AS dalam dokumen pengadilan yang diajukan pada, Jumat (25/8/2023), sebagaimana dikutip Independent.

Untuk sementara waktu, ekspedisi RMST direncanakan pada Mei 2024, menurut laporan yang diajukan ke pengadilan pada Juni lalu.

RMST mengatakan bahwa dalam ekspedisi ini mereka berencana mengambil gambar keseluruhan bangkai kapal, dengan alat yang dioperasikan dari jarak jauh untuk menembus badan kapal tanpa merusak struktur kapal.

“Saat ini, perusahaan tidak berniat untuk memotong atau merusak bagian mana pun dari bangkai kapal,” kata RMST dalam sebuah pernyataan.

RMST juga ingin memulihkan artefak-artefak area reruntuhan dengan banyak puing-puing kapal. Hal ini juga termasuk benda-benda di dalam ruang Marconi, yakni sebuah tempat di mana radio kapal disimpan, yang menyiarkan sinyal darurat Titanic yang saat itu terdesak setelah menabrak gunung es.

Perusahaan ini mengungkapkan keinginan mereka untuk menunjukkan radio tersebut pada dunia beserta kisah tentang orang-orang yang sudah mengirim pesan dalam kode Morse, yang diterima kapal-kapal lain serta stasiun penerima di daratahn, sehingga dapat menyelematkan nyawa sekira 700 orang yang berhasil selamat dengan sekoci.

RMST mengatakan bahwa mereka akan "bekerja sama" dengan National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), lembaga AS yang mewakili kepentingan publik atas bangkai kapal tersebut.

Pengacara pemerintah AS menyebutkan RMST tidak dapat melanjutkan ekspedisi tanpa izin, dengan alasan bahwa RMST membutuhkan persetujuan dari Menteri Perdagangan AS yang mengawasi NOAA.RMST kemudian menantang konstitusionalitas upaya AS untuk “melanggar” hak penyelamatan bangkai kapal Titanic di perairan internasional dan berpendapat bahwa hanya pengadilan di Norfolk yang memiliki kewenangan.

Sebelumnya pada 2020, pemerintah AS dan RMST terlibat dalam “pertarungan” hukum yang serupa mengenai ekspedisi untuk memotong bangkai kapal. Akan tetapi, proses hukum tersebut terhenti dikarenakan pandemi virus COVID-19. Akibatnya, RMST harus menunda rencana ekspedisi tanpa batas waktu karena kesulitan yang ditimbulkan oleh pandemi.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya