Kepala program kapal selam domestik Laksamana Huang Shu-kuang mengatakan kepada wartawan pekan lalu bahwa tujuannya adalah untuk menangkis segala upaya Tiongkok untuk mengepung Taiwan untuk melakukan invasi atau memberlakukan blokade laut.
Hal ini juga akan memberi waktu sampai pasukan Amerika Serikat (AS) dan Jepang tiba untuk membantu pertahanan Taiwan.
Para pejabat AS telah memperingatkan bahwa Tiongkok secara militer mampu melakukan invasi dalam beberapa tahun mendatang.
Taiwan adalah pulau dengan pemerintahan sendiri yang dianggap Tiongkok sebagai provinsi pemberontak dan berjanji akan merebutnya kembali suatu hari nanti.
Sebagian besar pengamat yakin Tiongkok tidak akan segera menyerang pulau itu, dan Beijing mengatakan pihaknya mengupayakan “penyatuan kembali” secara damai dengan Taiwan.
Namun pada saat yang sama mereka juga memperingatkan agar Taiwan tidak secara resmi mendeklarasikan kemerdekaannya dan tidak menerima dukungan asing. Tiongkok semakin berupaya untuk memberikan tekanan pada Taiwan melalui latihan militernya di Selat Taiwan, termasuk beberapa latihan yang dilakukan bulan ini.
Membangun kapal selam sendiri telah lama menjadi prioritas utama para pemimpin Taiwan, namun program ini dipercepat di bawah kepemimpinan Tsai yang telah meningkatkan belanja militer hingga hampir dua kali lipat anggarannya selama masa jabatannya.