Hal ini jauh berbeda dengan menjadi anggota partai politik Hitler yang sukarela dan memegang kartu dari 1933 hingga 1936 dan memegang kartu tersebut sampai kematiannya.
Selain salinan kartu tersebut yang muncul di AS pada tahun 1990-an, pada 2010 sejarawan Annejet van der Zijl menemukan kartu keanggotaan pelajar sang pangeran di arsip Jerman yang juga mencatat bahwa ia telah menjadi anggota partai sejak 27 April 1933.
Jurnalis Jan Tromp, yang mewawancarai sang pangeran secara mendalam selama beberapa tahun, mengatakan bahwa pengungkapan tersebut bukanlah suatu kejutan.
Namun akan menjadi kejutan dan pengkhianatan bagi mereka yang telah mengambil bagian dalam perlawanan Belanda dan memperingati pembebasan bersama Pangeran selama bertahun-tahun setelahnya.
Tromp percaya bahwa kebohongan sang pangeran pada akhirnya berubah menjadi penipuan diri sendiri.
“Bagi sang pangeran, tidak ada pilihan lain selain menyangkal bahwa dia adalah anggota kelompok musuh – sebuah kelompok yang telah menghancurkan negara dan mengirim orang ke kamp konsentrasi,” katanya kepada surat kabar De Volkskrant.