Beberapa jam setelah gambar kartu keanggotaan muncul di media Belanda, pihak kerajaan mengkonfirmasi keberadaan kartu tersebut dan mempublikasikan gambarnya. Dalam sebuah pernyataan, dikatakan bahwa Raja Willem-Alexander sangat mementingkan penelitian independen dan pengetahuan tentang masa lalu.
“[Raja] menyadari peran dan posisi Keluarga Orange-Nassau dalam sejarah kerajaan,” tambahnya.
Beberapa partai politik dan kelompok Yahudi meminta Perdana Menteri (PM) sementara Mark Rutte untuk melakukan penyelidikan.
Rutte mengatakan meskipun perkembangan ini sangat buruk, penelitian sebelumnya telah membuktikan dengan cukup meyakinkan bahwa sang pangeran adalah anggota partai Nazi.
Sementara itu, Naomi Mestrum, dari Pusat Informasi dan Dokumentasi Israel (Cidi), mengatakan bahwa bukti masa lalu Nazi sang pangeran menambah halaman hitam pada bagian menyakitkan dari sejarah Belanda baru-baru ini.
(Susi Susanti)