Kartu Nazi Buktikan Pangeran Belanda Sempat Bergabung dengan Partai Hitler

Susi Susanti, Jurnalis
Jum'at 06 Oktober 2023 13:28 WIB
Kartu Nazi buktikan Pangeran Belanda sempat bergabung dengan partai Hitler (Foto: Arsip Koleksi Kerajaan Belanda)
Share :

BELANDA - Pemerintah Belanda telah mengkonfirmasi keaslian kartu partai Nazi yang dipegang oleh Pangeran Bernhard, yang memerintah selama beberapa dekade setelah Perang Dunia Kedua.

Mantan kepala arsip istana, Flip Maarschalkerweerd, mengatakan dia menemukan kartu itu saat memeriksa barang-barang sang pangeran setelah kematiannya.

Flip Maarschalkerweerd mengatakan dia menemukan kartu keanggotaan NSDAP sang pangeran saat melakukan inventarisasi arsip sang pangeran ketika dia meninggal.

Dia mengatakan kepada surat kabar NRC Handelsblad bahwa dia juga menemukan sebuah catatan yang berasal dari tahun 1949 dari seorang administrator militer AS di Jerman bernama Lucius Clay, yang menulis kepada sang pangeran bahwa dia hendak menghancurkan kartu tersebut, namun kemudian memutuskan "Anda telah mendapatkan hak untuk menghancurkannya sendiri".

Seperti diketahui, Bernhard, seorang bangsawan Jerman, berulang kali membantah menjadi anggota partai politik NSDAP pimpinan Adolf Hitler.

Namun, para sejarawan tidak terlalu mempercayai bantahannya itu.

Pada 1996, seorang peneliti di Institut Studi Perang Belanda (Niod) mengatakan dia menemukan salinan kartu tersebut di arsip universitas Amerika Serikat (AS).

Gerard Aalders, yang saat itu banyak dikritik karena pengungkapannya, mengatakan di media sosial bahwa Pangeran Bernhard berbohong sampai akhir tentang masa lalu Nazi-nya.

Bernhard von Lippe-Biesterfeld menikah dengan Putri Belanda Juliana pada 1937 dan menemani keluarga kerajaan Belanda di pengasingan ketika perang pecah pada 1940.

Namun ia tidak pernah dipercaya oleh dinas keamanan Inggris, meskipun ikut serta dalam siaran kerajaan Belanda melalui BBC pada 1943. Dia juga ditugaskan sebagai pemimpin pasukan perlawanan Belanda pada1944. Ia bahkan mendapat penghargaan karena perannya sebagai pilot RAF pada masa perang.

Ketika Juliana menjadi ratu pada 1948, Bernhard menjadi pangeran.

Bernhard bersumpah bahwa dia tidak pernah menjadi anggota partai Hitler yang dibayar. “Saya dapat menyatakan dengan tangan saya di atas Alkitab: Saya tidak pernah menjadi seorang Nazi,” katanya dalam sebuah wawancara yang diterbitkan dalam bahasa Belanda setelah kematiannya pada 2004.

Ia pernah mengaku sebagai calon anggota dua organisasi Nazi saat masih menjadi mahasiswa setelah tahun 1933 yakni dinas keamanan Sturmabteilung dan Schutzstaffel (SS). Namun pada tahun 1971 ia menyatakan bahwa "pada awalnya Anda harus mengambil bagian sedikit dalam bagaimanapun caranya", karena jika mereka tahu dia ditentang, akan sulit untuk lulus ujian universitas.

Hal ini jauh berbeda dengan menjadi anggota partai politik Hitler yang sukarela dan memegang kartu dari 1933 hingga 1936 dan memegang kartu tersebut sampai kematiannya.

Selain salinan kartu tersebut yang muncul di AS pada tahun 1990-an, pada 2010 sejarawan Annejet van der Zijl menemukan kartu keanggotaan pelajar sang pangeran di arsip Jerman yang juga mencatat bahwa ia telah menjadi anggota partai sejak 27 April 1933.

Jurnalis Jan Tromp, yang mewawancarai sang pangeran secara mendalam selama beberapa tahun, mengatakan bahwa pengungkapan tersebut bukanlah suatu kejutan.

Namun akan menjadi kejutan dan pengkhianatan bagi mereka yang telah mengambil bagian dalam perlawanan Belanda dan memperingati pembebasan bersama Pangeran selama bertahun-tahun setelahnya.

Tromp percaya bahwa kebohongan sang pangeran pada akhirnya berubah menjadi penipuan diri sendiri.

“Bagi sang pangeran, tidak ada pilihan lain selain menyangkal bahwa dia adalah anggota kelompok musuh – sebuah kelompok yang telah menghancurkan negara dan mengirim orang ke kamp konsentrasi,” katanya kepada surat kabar De Volkskrant.

Beberapa jam setelah gambar kartu keanggotaan muncul di media Belanda, pihak kerajaan mengkonfirmasi keberadaan kartu tersebut dan mempublikasikan gambarnya. Dalam sebuah pernyataan, dikatakan bahwa Raja Willem-Alexander sangat mementingkan penelitian independen dan pengetahuan tentang masa lalu.

“[Raja] menyadari peran dan posisi Keluarga Orange-Nassau dalam sejarah kerajaan,” tambahnya.

Beberapa partai politik dan kelompok Yahudi meminta Perdana Menteri (PM) sementara Mark Rutte untuk melakukan penyelidikan.

Rutte mengatakan meskipun perkembangan ini sangat buruk, penelitian sebelumnya telah membuktikan dengan cukup meyakinkan bahwa sang pangeran adalah anggota partai Nazi.

Sementara itu, Naomi Mestrum, dari Pusat Informasi dan Dokumentasi Israel (Cidi), mengatakan bahwa bukti masa lalu Nazi sang pangeran menambah halaman hitam pada bagian menyakitkan dari sejarah Belanda baru-baru ini.

(Susi Susanti)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya