Warga Palestina dan Israel Takut Ditangkap jika Suarakan Simpati Terhadap Penduduk Gaza

Susi Susanti, Jurnalis
Senin 06 November 2023 10:04 WIB
Warga Palestina dan Israel takut ditangkap jika menyuarakan dukungan untuk penduduk Gaza (Foto: AP)
Share :

“Polisi mengatakan bahwa slogan apa pun yang mendukung Gaza atau menentang perang berarti mendukung terorisme, bahkan jika Anda mengatakan bahwa Anda, tentu saja, menentang pembunuhan,” terang Abeer Baker, seorang pengacara hak asasi manusia yang mewakili beberapa orang yang telah telah ditangkap, kepada CNN.

Polisi Israel mengatakan bahwa pada 25 Oktober, mereka telah menangkap 110 orang sejak dimulainya perang karena diduga menghasut kekerasan dan terorisme, sebagian besar di media sosial. Dari penangkapan tersebut, hanya 17 yang menghasilkan dakwaan. Kebanyakan orang dibebaskan tanpa tuntutan lebih lanjut, biasanya setelah beberapa hari.

Baker mengatakan rendahnya jumlah dakwaan menunjukkan bahwa orang-orang ditangkap karena membuat pernyataan yang tidak melanggar hukum.

“Orang-orang ditangkap karena mengatakan hati mereka bersama anak-anak di Gaza,” terangnya kepada CNN, merujuk pada kasus seorang komedian dari Israel utara yang ditangkap setelah mengunggah kalimat tersebut di media sosialnya.

Polisi Israel mengatakan mereka bertindak berdasarkan Undang-Undang Anti Terorisme Israel. Pasal 24 undang-undang ini menyatakan bahwa siapa pun yang melakukan apa pun untuk “berempati dengan kelompok teror” baik itu dengan “menerbitkan pujian, dukungan atau dorongan, mengibarkan bendera, menunjukkan atau menerbitkan simbol” dapat ditangkap dan dipenjara hingga tiga tahun. .

Namun, Adalah, sebuah organisasi non-pemerintah (LSM) yang mengadvokasi hak-hak Arab di Israel, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa penangkapan ini sewenang-wenang dan hanya menargetkan warga Palestina. Banyak tindakan dilakukan dengan kekerasan brutal di tengah malam, dan tanpa pembenaran hukum yang tepat.

“Kriterianya bukan legal atau tidak, kriterianya bikin marah masyarakat atau bertentangan dengan mainstream, kita tidak bicara hukum. Kita berbicara tentang atmosfer,” kata Baker, seraya menambahkan bahwa membahas konteks serangan 7 Oktober adalah hal yang “dilarang.”

“Anda tidak bisa bertanya apa yang bisa mendorong orang melakukan kejahatan mengerikan seperti itu. Bisakah Anda bertanya siapa yang gagal di sini? Mengapa Hamas berhasil? Tidak,” lanjutnya, menunjuk pada sejumlah artikel yang ditulis di media Israel yang mengajukan pertanyaan yang sama.

“Mereka bisa melakukannya. Namun jika Anda orang Palestina, Anda tidak bisa melakukan ini,” ujar pengacara tersebut.

Menanggapi pertanyaan sebelumnya dari CNN mengenai peningkatan umum penangkapan atas unggahan media sosial, Polisi Israel mengatakan bahwa meskipun mereka “menjunjung tinggi hak dasar atas kebebasan berpendapat, namun sangat penting untuk menangani mereka yang mengeksploitasi hak ini untuk memicu kekerasan yang berbahaya. ”

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya