Israel Akan Sesuaikan Taktik Perang Gaza Usai Serangan Udara Tewaskan 7 Pekerja Bantuan Makanan

Susi Susanti, Jurnalis
Jum'at 05 April 2024 14:42 WIB
Israel akan sesuaikan taktik perang Gaza usai serangan udara tewaskan 7 pekerja bantuan makanan (Foto: Reuters)
Share :

ISRAEL - Israel pada Kamis (4/4/2024) mengatakan pihaknya akan menyesuaikan taktik dalam perang Gaza setelah menewaskan tujuh pekerja bantuan makanan dalam serangan udara yang diakui militernya sebagai kesalahan besar, dan temuan penyelidikan akan segera dipublikasikan.

Insiden pada Senin (1/4/2024) ini telah memicu kemarahan Barat atas meningkatnya jumlah korban sipil di wilayah kantong Palestina, terutama karena staf World Central Kitchen (WCK) yang terbunuh termasuk warga negara Australia, Inggris, Polandia, serta warga negara ganda Amerika Serikat (AS)-Kanada.

Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), setidaknya 196 pekerja kemanusiaan telah terbunuh di Gaza sejak Oktobe.

Para pemimpin Israel telah menyuarakan kesedihan atas apa yang disebut militer sebagai “kesalahan besar” setelah kesalahan identifikasi konvoi WCK pada malam hari di zona pertempuran yang kompleks.

Pendiri badan amal tersebut, chef Jose Andres, mengatakan konvoi tersebut secara sistematis menjadi sasaran meskipun militer Israel mengetahui pergerakan stafnya.

Ketika diminta untuk memberikan tanggapan, juru bicara pemerintah Israel Raquela Karamson mengatakan dalam jumpa pers bahwa hal itu tidak disengaja.

"Jelas ada yang tidak beres di sini, dan ketika kami mempelajari lebih lanjut dan penyelidikan mengungkap apa yang sebenarnya terjadi, dan penyebab dari apa yang terjadi, kami pasti akan menyesuaikan praktik kami di masa depan untuk memastikan hal ini tidak terjadi lagi,” terangnya, dikutip Reuters.

Dia mengatakan publikasi temuan penyelidikan bisa memakan waktu berminggu-minggu. Namun juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, tampaknya memberikan jangka waktu yang jauh lebih singkat.

Hagari dalam sebuah pernyataan yang disiarkan televisi mengatakan laporan penyelidik diberikan kepada Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant pada Kamis (4/4/2024).

“Dan saya yakin, setelah kami menyampaikan hal ini kepada duta besar dari masing-masing negara, dan kepada anggota organisasi WCK, kami akan mempublikasikannya secara jelas dan transparan, dan hal itu akan segera terjadi,” katanya.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya