"Hingga saat ini, sebagian besar genangan dilaporkan telah surut, dengan kondisi air di Kecamatan Purwodadi masih stabil pada tinggi muka air 20–50 sentimeter," ujar dia.
Dia menyampaikan bahwa banjir kali ini kembali mengingatkan pentingnya memahami karakter alam Grobogan, sebagai wilayah yang secara geografis dan hidrologis memang memiliki tantangan tersendiri dalam menghadapi perubahan musim.
Kabupaten yang diapit oleh Pegunungan Kapur di utara dan Pegunungan Kendeng di selatan ini dikenal memiliki dinamika cuaca yang kontras antara musim kemarau dan penghujan. Sebab saat kemarau, sebagian besar lahan pertanian retak dan sumur-sumur mengering.
"Namun ketika musim hujan tiba, sungai-sungainya meluap, menguji ketangguhan warganya yang telah terbiasa hidup di antara dua musim ekstrem," pungkasnya.
(Fetra Hariandja)