JAKARTA - Salah satu badai terkuat tahun ini di Filipina, Topan Super Fung-wong, telah menewaskan empat orang, kata pihak berwenang pada Senin (10/11/2025). Pihak berwenang mulai menaksir kerusakan setelah amukan Topan Fung-wong mereda, meskipun belum ada laporan kerusakan besar yang masuk.
Lebih dari satu juta orang dievakuasi sebelum Fung-wong menghantam daratan pada Minggu (9/11/2025), melepaskan angin kencang, hujan lebat, dan gelombang badai di pulau terpadat Luzon yang membuat beberapa orang tidak bisa tidur sepanjang malam.
Pejabat senior pertahanan sipil Raffy Alejandro mengatakan dalam konferensi pers bahwa indikasi awal menunjukkan jumlah korban tewas akan "minimal," terlepas dari dahsyatnya topan.
Dua anak tewas di kota Kayapa di utara Provinsi Nueva Vizcaya, kata pejabat pertahanan sipil daerah Alvin Ayson melalui telepon. Korban ini menyusul dua kematian akibat tenggelam dan tertimpa reruntuhan bangunan.
Tanah longsor juga mengisolasi setidaknya empat kota di Provinsi Aurora, tempat Fung-wong mendarat, tambah Alejandro.
Topan super Fung-wong diprakirakan akan bergeser ke timur laut menuju Taiwan, membawa angin kencang dengan kecepatan antara 120 km/jam dan 150 km/jam.
Badai ini merupakan badai ke-21 di Filipina tahun ini, setelah Topan Kalmaegi menewaskan 224 orang pekan lalu, dengan lima orang tewas di Vietnam.
Badai beruntun ini terjadi saat para pejabat dari lebih dari 190 negara berkumpul di Brasil untuk menghadiri pembukaan KTT iklim COP30 pada Senin. Para ilmuwan mengatakan bahwa kenaikan suhu laut menghasilkan lebih banyak energi bagi siklon tropis, membuatnya lebih intens dan meningkatkan curah hujan.
Fung-wong diperkirakan akan melanda pantai barat Taiwan yang padat penduduk pada Rabu (12/11/2025), meskipun hujan terderas diperkirakan akan turun di sepanjang pantai timur yang bergunung-gunung, tempat 18 orang tewas pada bulan September akibat banjir yang dipicu oleh topan sebelumnya.
Pemerintah telah memerintahkan evakuasi di kota Guangfu, lokasi banjir mematikan tersebut.
(Rahman Asmardika)