Proyek ini dirancang sebagai ikon budaya bagi Ponorogo, sekaligus museum yang menampilkan perjalanan sejarah dan peradaban di wilayah Ponorogo, khususnya terkait dengan kesenian Reog Ponorogo.
Dengan hadirnya museum ini, pemerintah berupaya melestarikan budaya asli Ponorogo, yaitu Reog Ponorogo. Bangunan setinggi 126 meter ini bahkan digadang-gadang akan menjadi salah satu monumen tertinggi di Indonesia.
Monumen ini dibangun sebagai kelanjutan dari penetapan Reog Ponorogo sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) UNESCO pada 3 Desember 2024 di Paraguay.
Museum ini akan memuat koleksi artefak, benda cagar budaya, arca, peninggalan manusia purba, dan sejarah Ponorogo itu sendiri dari masa prasejarah hingga masa kontemporer.
Lebih detail, dilaporkan akan ada artefak budaya, arca, yoni, kepingan uang koin kuno, alat manusia purba (Mesolitikum) yang ditemukan di wilayah Ponorogo. Lalu, di museum ini juga akan ditampilkan perjalanan sejarah kawasan Ponorogo dari masa prasejarah, masuknya pengaruh Hindu-Buddha, Islam, pra-kemerdekaan, hingga era modern.
(Arief Setyadi )