Ketika fajar menyingsing, langit Makkah berubah menjadi jingga lembut. Burung-burung berputar di atas Masjidil Haram, menyambut hari baru. Para jamaah melangkah lagi, menggigil kecil tetapi tersenyum. Karena dinginnya musim bukanlah penghalang; ia adalah pengingat bahwa dalam setiap hembusan angin sejuk terdapat pelajaran tentang kesabaran, ketulusan, dan ketundukan.
Makkah di musim dingin bukan hanya tempat beribadah. Ia adalah tempat di mana hati manusia dipeluk, dibersihkan, dan dikuatkan kembali.
(Awaludin)