JAKARTA – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menegaskan perlunya langkah besar menyiapkan organisasi menghadapi perubahan peradaban dunia yang bergerak cepat. PBNU membuat draf awal Road Map (Peta Jalan) Nahdlatul Ulama 2025–2050.
Peta Jalan ini adalah rancangan transformasi jangka panjang yang disiapkan untuk memastikan NU mampu merespons tantangan fundamental dalam dua dekade ke depan.
Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya, menjelaskan bahwa peta jalan tersebut merupakan hasil kerja sebuah tim khusus yang telah dibentuk sebelumnya.
“Draf awal memuat kerangka konseptual mengenai arah perubahan organisasi dan cara NU meningkatkan kualitas khidmah di tengah dinamika global,” ujar Gus Yahya, Senin (1/12/2025).
Menurutnya, transformasi Jam’iyyah NU diperlukan agar PBNU naik kelas dalam memberikan layanan dan kebermanfaatan.
“Tantangan-tantangan ke depan tidak sederhana, dan NU harus siap dengan agenda perubahan yang jelas,” ujar Gus Yahya.
Penyusunan visi jangka panjang tersebut berangkat dari kesadaran bahwa dunia sedang memasuki fase peradaban baru. Perubahan sosial, teknologi, hingga pola interaksi masyarakat berlangsung semakin cepat dan berdampak langsung pada kehidupan umat.
“Kita menghadapi kondisi di mana perubahan besar menyentuh aspek-aspek mendasar kehidupan masyarakat. NU sebagai organisasi muslim terbesar dunia harus memiliki wawasan yang tajam dan idealisme yang kokoh dalam menyongsong peradaban baru itu,” ungkapnya.