JAKARTA - Wacana penggantian mekanisme pemilihan kepala daerah (Pilkada) dari pemilihan langsung menjadi pemilihan oleh DPRD kembali memicu perdebatan publik.
Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif SCL Taktika, Iqbal Themi menilai, langkah tersebut tidak akan menyelesaikan persoalan mendasar dalam praktik Pilkada, bahkan berpotensi menimbulkan problem demokrasi baru di tingkat lokal.
Iqbal menegaskan, bahwa pengalaman hampir dua dekade pelaksanaan Pilkada langsung tidak bisa disederhanakan dengan kesimpulan bahwa sistem tersebut sepenuhnya gagal.
Menurutnya, banyak kepala daerah hasil Pilkada langsung justru mampu menunjukkan kinerja yang baik serta menghadirkan dampak pembangunan nyata bagi masyarakat.
"Dalam hampir 20 tahun terakhir, Pilkada langsung tidak bisa serta-merta dinilai buruk. Faktanya, cukup banyak kepala daerah yang lahir dari mekanisme ini dan mampu menunjukkan kinerja serta dampak pembangunan yang dirasakan masyarakat," ujar Iqbal, Kamis (25/12/2025).