Pihak kepolisian selanjutnya melakukan penyelidikan, termasuk memeriksa seorang perempuan berinisial K, yang namanya dicatut dalam e-mail ancaman tersebut. Dari hasil pemeriksaan, diketahui bahwa pengirim e-mail bukan K.
Ia menambahkan, hasil penyelidikan mengungkap bahwa e-mail tersebut dibuat oleh H, yang merupakan mantan pacar K. Polisi menyebut, K juga kerap menerima teror dari H setelah hubungan keduanya berakhir.
“Kemudian tersangka juga ingin mencari perhatian Saudari K, karena sejak putus hubungan maupun sejak lamarannya ditolak, tersangka sudah tidak lagi diindahkan oleh Saudari K,” jelasnya.
Sebagai informasi, pesan ancaman bom tersebut dikirim melalui e-mail kepada 10 sekolah di wilayah Kota Depok pada Selasa (23/12/2025).
Adapun sekolah-sekolah tersebut yakni SMA Arrahman, SMA Al Mawaddah, SMA Negeri 4 Depok, SMA PGRI 1 Depok, SMA Bintara, SMA Budi Bakti, SMA Cakra Buana, SMA Negeri 7 Sawangan, SMA Nururrahman, dan SMAN 6 Depok.
(Awaludin)