DUBAI – Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) mengecam sikap netral yang diambil Parlemen Pakistan dalam konflik di Yaman. Seperti dilaporkan sebelumnya, Parlemen Pakistan menolak permintaan Arab Saudi untuk bergabung dengan Koalisi Teluk dan ikut berpartisipasi dalam serangan pada kelompok Houthi di Yaman.
“Teluk Arab sedang berada dalam sebuah konflik yang berbahaya, keamanan strategisnya sedang berada dalam bahaya, dan inilah saatnya untuk membedakan antara sekutu sebenarnya dan sekutu yang hanya berbicara pada media dan mengeluarkan pernyataan,” kata Menteri Luar Negeri (Menlu) UEA, Dr Anwar Mohammed Gargash, yang dikutip Khaleej Times, Sabtu (11/4/2015).
Menurut Gargash Pakistan seharusnya menunjukkan sikap tegas mengenai hubungannya dengan negara-negara anggota Dewan Kerjasama Teluk (GCC). Sikap yang tidak jelas dan bertentangan dengan sikap GCC akan berakibat Pakistan harus menanggung konsekuensi yang berat.
Menlu UEA itu juga mengkritik sikap serupa yang diambil Pemerintah Turki. Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan, bersama dengan Presiden Iran, Hassan Rouhani, pada Rabu, 8 April lalu menyatakan sikap mendukung penyelesaian konflik Yaman melalui jalur politik. Dengan sikap itu, Gargash menganggap bahwa Islamabad dan Ankara menganggap Iran lebih penting dibandingkan dengan negara-negara Teluk.