Sebagai saksi sejarah, Inen hanya ingin dihargai. Bukan dengan materi, tapi dengan penghargaan berupa diundang pada peringatan HUT KAA. "Saya hanya mengatakan nasib pelaku (sejarah KAA) yang masih ada ini apakah dilupakan atau terlupakan," ungkapnya.
Kalaupun ia pada akhirnya ternyata tidak diundang, pria 78 tahun itu mungkin hanya akan duduk di rumah. Sebab selama ini ia memang kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah. Jika ia tidak diundang, ia menganggap itu sebagai hal biasa.
"Mau diundang atau tidak juga tidak apa-apa. Saya hanya mendoakan semoga Allah SWT memberi kelancaran dalam penyelenggaraan nanti," ujarnya.
Dalam masa tuanya, Inen tidak mendapatkan uang pensiunan karena selama masa hidupnya ia hanya fotografer lepas. Ia bukan PNS atau pun pegawai swasta.
Tapi, jika menilik perjalanan sejarah, sosok Inen jelas tak bisa dilupakan begitu saja. Ia bahkan pernah bertemu orang Jepang beberapa waktu lalu yang mengetahui sepak terjangnya sebagai bagian dari kesuksesan KAA.