Akan tetapi, berdasarkan riset di luar negeri, kata Devie, adanya sarana online para penjaja seks komersial saat ini, terbuka bagi setiap kalangan dapat masuk untuk menjajakan diri sebagai pekerja seks komersial. Kondisi ini pun sudah terjadi di beberapa kota besar di Indonesia.
“Termasuk mereka (PSK) dari kalangan berpendidikan, profesi apapun termasuk ibu rumah tangga, dan para penjaja seks online ini, tidak semuanya full time, banyak juga yang part time (paruh waktu),” paparnya.
Penulis buku ini melanjutkan, dalam riset di negara lain, banyak penjaja seks yang melakukannya saat sedang membutuhkan tambahan uang saja. Artinya, tidak penuh untuk terjun dalam prostitusi. Sebab, sifat dunia online yang anonim, membuat para penjaja seks ini merasa nyaman.
“Mereka yang terjun ke profesi ini tidak khawatir diketahui oleh banyak pihak, bahwa dia pernah melakukannya di kesempatan tertentu. Yang sesuai dengan pilihan dirinya,” ungkapnya.
(Muhammad Sabarudin Rachmat (Okezone))