Seperti 14 Gantry Luffing Cranenya dibeli dari Qing Dao Haixi Heavy-Duty Machinery (HHMC) dengan harga lebih dari Rp300 miliar, 10 Gantry Jib Crane dibeli dari Hunan Machinery Nanjing Engineering (HMNE) seharga lebih dari Rp200 miliar, dan lain sebagainya.
"Padahal pabrikan yang sering dipakai untuk standard pelayanan pelabuhan yakni ZPMC di JICT atau KONE di Teluk Lamong,“ kritiknya.
Kata dia, dari sisi PT Pelindo II jelas pembelian alat ini sama sekali tidak efisien. Akibatnya, diterapkan tarif sepihak penggunaan alat yang membebani pemilik barang sehingga berpengaruh terhadap biaya produksi.
“Kami menduga ada vested interest antara pejabat Pelindo II dengan HDHM. Kami sudah siapkan data-datanya dan segera melaporkan kepada penegak hukum,” tandasnya.
(Rizka Diputra)