"Waktu penembakan, ada empat orang yang bekerja itu, satu mati, satu melapor polres. Dua orang tidak diketahui," imbuhnya.
Selanjutnya, pada tanggal 11 September, kedua penebang kayu tersebut justru dibawa ke wilayah Skosio yang telah memasuki kawasan PNG. TNI dan Kodam Cendrawasih lalu berkoordinasi dengan Konsulat Jenderal RI (KJRI) di PNG.
"Kemudian kita kontak atase pertahanan di PNG untuk bersama-sama Konsulat Jenderal RI untuk meminta kepada Bupati Paniai dan PNG Army untuk melakukan negosiasi," pungkasnya.
(Arief Setyadi )