Selain pentas drama kolosal, Pemkot Blitar juga menggelar lomba melukis wajah para pahlawan PETA dengan peserta pelajar tingkat SMP dan SMA. “Intinya spirit nasionalisme dan patriotisme para phwalan harus tetap terjaga dan terpalikasi dalam kehidupan masyarakat Blitar,“ pungkas Supriyanto.
Sementara, Ketua GP Ansor NU Kota Blitar, Hartono mengatakan, peringatan sejarah yang terkait dengan kemerdekaan bangsa dan negara tidak hanya sekedar sebagai pengingat.
Menurut dia, peringatan itu juga menegaskan sebuah identitas bahwa para pendahulu, khususnya di Blitar adalah generasi patriotik. Dan semestinya peringatan PETA tidak hanya berlangsung di Blitar. Tapi seluruh Indonesia.
“Sebab Soeperijadi milik bangsa Indonesia. Dan peringatan ini menjadi penyemangat generasi sekarang menghadapi tantangannya sendiri. Sebab sebuah zaman selalu memiliki tantangannya sendiri,“ ujarnya.
(Fransiskus Dasa Saputra)