“Dua tahun pertama hubungan kami bagai di Surga. Sejak konflik meletus, kami berhenti berbicara satu sama lain atau melakukan kegiatan bersama dan hanya menonton televisi,” kenangnya. Hubungan tersebut harus kandas karena perdebatan agama yang sengit antara keduanya.
Sebuah jajak pendapat baru-baru ini menyatakan jumlah perempuan Suriah yang belum menikah mencapai 70 persen akibat banyaknya laki-laki tewas. Faktor lain yang menjadi penyebab adalah keuangan.
Dalam budaya tradisional Suriah, lelaki muda harus memiliki emas untuk menikah. Harga 1 gram emas kini mencapai USD34 (setara Rp452 ribu). Sedangkan satu cincin paling tidak seberat 18 gram sehingga cukup sulit untuk seorang laki-laki membeli cincin.
“Saya kenal seorang pria dari Homs yang tengah belajar dengan keras. Dia jatuh cinta dengan seorang perempuan yang dikenalnya di pantai. Ketika dia berniat membawa hubungan tersebut hingga pernikahan, ayah sang perempuan menolak karena dirinya tidak memiliki pekerjaan. Tentu saja hubungan itu berakhir,” ucap Shukran.