Minta Duterte hubungi mereka
Namun, Celia mengaku hingga 'saat ini,' Selasa 13 September sore waktu Indonesia, mereka belum mendapat kabar dari pemerintah Filipina.
"Kami masih menunggu telepon dari kantor presiden. Kami tidak tahu waktunya kapan. Kami tidak tahu apa yang akan terjadi," ceritanya.
Walau begitu, dirinya sedang melakukan berbagai upaya untuk 'menarik perhatian presiden.'
"Hari ini (Selasa) jam empat waktu Manila, pendukung Mary Jane berdoa bersama, mengirim pesan kepada presiden (Duterte), agar dia berbicara kepada kami," kata Nanay Celia pula.
Selain itu, mereka juga meminta kepada Presiden Joko Widodo untuk memberikan pengampunan kepada terpidana hukuman mati itu.
Mary Jane Veloso (Foto: AFP)
Mary Jane Veloso dijadwalkan dieksekusi bersama delapan terpidana kasus narkoba di Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, 29 April 2015. Namun, pada menit-menit akhir sebelum pelaksanaan, eksekusi Mary Jane dibatalkan karena permintaan presiden Filipina saat itu, Benigno Aquino, menyusul perkembangan bahwa ada yang mengaku telah memperalat Mary Jane sebagai kurir narkoba.
Menurut Jaksa Agung HM Prasetyo, pada April 2015, memang benar "ternyata ada fakta-fakta dan indikasi bahwa Mary Jane Veloso adalah korban dari perdagangan manusia."