Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Cerita Pilu Perempuan Pembelot Korea Utara

Wikanto Arungbudoyo , Jurnalis-Jum'at, 04 November 2016 |06:04 WIB
Cerita Pilu Perempuan Pembelot Korea Utara
Lee Hyeon-seo menuturkan kisah pilu yang harus dihadapi para perempuan pembelot Korut (Foto: Fred Dufour/AFP)
A
A
A

Perempuan kelahiran Januari 1980 itu bahkan hampir terjebak menjadi pekerja seks komersial. Ia pernah ditipu saat berada di China. Lee Hyeon-seo pernah dijanjikan pekerjaan di sebuah salon. Ternyata, tempat tersebut adalah sebuah rumah bordil hingga akhirnya ia berhasil melarikan diri.

Perempuan kelahiran Hyesan itu juga mengatakan kaum hawa rentan terhadap praktik kawin paksa. Mereka biasanya dijual kepada para laki-laki di pedesaan. Kebijakan satu anak di Negeri Tirai Bambu menjadi penyebabnya sehingga mereka kekurangan perempuan. Para keluarga tidak segan-segan mengeluarkan uang hingga jutaan yuan untuk membeli para perempuan sebagai jodoh sang bujangan.

“Salah satu perempuan yang saya kenal dipukuli oleh suami dan juga keluarganya. Ia bahkan dirantai agar tidak kabur. Beberapa korban akhirnya memutuskan bunuh diri, sisanya menggantungkan harapan dapat melarikan diri. Tentu saja (harapan) itu tidak pernah terwujud,” sambung Lee Hyeon-seo.

Lee baru berusia 17 tahun saat menyeberang secara ilegal ke China lewat Sungai Yalu menuju China dengan tujuan awal kunjungan singkat. Ia berhasil menyamar dengan sejumlah identitas palsu dan menghindari razia petugas. Pada 2008, Lee Hyeon-seo berhasil meraih suaka politik dari Korea Selatan di Seoul. Ia kemudian memboyong seluruh keluarganya ke Seoul.

Di kota tersebut, Lee Hyeon-seo menemukan hidup baru. Ia bertemu, jatuh cinta, dan menikah dengan pria asal Amerika Serikat (AS). Kini, Lee Hyeon-seo sangat ingin menggunakan pengalaman pahitnya itu untuk membawa perubahan bagi para pembelot Korut, terutama kaum perempuan.

(Wikanto Arungbudoyo)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement