Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Capres Prancis dari Partai Republik Angkat Suara soal Brexit

Silviana Dharma , Jurnalis-Selasa, 22 November 2016 |17:14 WIB
Capres Prancis dari Partai Republik Angkat Suara soal <i>Brexit</i>
Francois Fillon. (Foto: Gala)
A
A
A

Filon menambahkan, jika semua konsep dasar ini sudah dipahami semua pihak. Maka selanjutnya, hal paling utama yang harus dilakukan UE adalah mengeluarkan semua pejabat Inggris dari kursi Dewan UE, baik di komisi maupun administrasinya. Demikian juga parlemen Inggris tak lagi berwenang memberikan suaranya di parlemen Eropa.

Selain itu, dia mengajukan syarat agar perbatasan Inggris dipindahkan kembali ke Kent. Dengan begitu, Majelis Parlemen Prancis, Xavier Bertrand berhak menuntut negosiasi ulang terkait Perjanjian Touquet yang memungkinkan Negeri Tiga Singa memeriksa paspor dan kendaraan di Calais, Prancis.

“Inggris juga tidak memiliki alasan lagi untuk memegang paspor UE. Segala transaksi perdagangan di negara-negara UE yang tadinya satu pintu, juga tidak bisa dinikmati lagi. Intinya, Anda tidak bisa meninggalkan rumah dan berhenti membayar uang sewanya, tetapi masih bernaung di bawah atapnya dan menggunakan kamar mandi serta peralatan makan di dalamnya,” demikian Filon menjelaskan konsekuensi yang harus diterima Inggris atas keputusannya memunggungi Uni Eropa.

Filon adalah kandidat capres dari Partai Republik Prancis. Dia memenangkan putaran pertama pencalonannya pada pemilihan pendahuluan Minggu 20 November 2016. Mantan Perdana Menteri Prancis tersebut memperoleh 44% suara, jauh mengungguli lawannya, Alain Juppe yang hanya mendapat 28,6% dukungan.

(Silviana Dharma)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement