Dengan adanya keunggulan tersebut, Agus optimistis N219 nantinya akan menggantikan pesawat tipe kecil yang usianya sudah uzur. Dia menghitung, setidaknya untuk kebutuhan dalam negeri diperlukan sekitar 50-100 pesawat N219. Selain untuk kebutuhan domestik, pesawat kecil dengan kapasitas penumpang di bawah 20 tempat duduk ini diperkirakan akan banyak diminati sejumlah negara, terutama kawasan Asia Tenggara.
“Pangsa pasar di luar negeri saya kira cukup potensial. Terutama untuk negara-negara yang membutuhkan penerbangan jarak pendek,” ujar dia. Data dari berbagai sumber menyebutkan, kebutuhan pasar domestik dan internasional pada pesawat berbadan kecil seperti N219 diperkirakan mencapai 800 unit hingga 2020.
Pada awal rencana pembuatan N219, PT DI berharap mampu menyasar pangsa pasar sekitar 200 unit dari total pasar. Sebelumnya sejumlah maskapai nasional dan internasional dikabarkan telah mengincar pesawat buatan tangan-tangan asli Indonesia ini. Jumlah pemesanan bervariasi, 5-10 unit.
Murni Karya Anak Bangsa