First flight test purwarupa N219 sukses dilakukan PT DI dan Lapan. Pesawat berhasil take-off pada pukul 09.00 WIB tanpa kendala. N219 terbang dikawal pesawat Kodiak, mengitari Bandung sekitar 20 menit lamanya. Selama melakukan uji terbang, pilot selalu terhubung dengan pusat kontrol yang melakukan pemantauan kondisi pesawat.
Oleh sang pilot, pesawat terbang di sekitar kawasan Batujajar dan Waduk Saguling. Pesawat dibawa terbang pada ketinggian 8.000 kaki dan diturunkan pada ketinggian 7.000 dan 7.500 kaki untuk mengetes kemampuan mesin. Pilot juga melakukan sejumlah manuver seperti berbelok, menambah kecepatan, turun, atau naik selama di angkasa.
Setelah dirasa cukup, pilot kembali membawa purwarupa N219 landing di Bandara Husein Sastranegara sekitar pukul 09.20 dengan mulus. Ratusan ahli dan pekerja PT DI menyaksikan dengan sukacita momentum bersejarah tersebut bersama para tamu undangan dan media massa. Mereka bersama-sama bersorak menyaksikan keberhasilan tersebut.
Euforia itu pantas terjadi lantaran pesawat N219 adalah pesawat yang dibuat 100% oleh anak negeri. Tidak ada ahli asing yang terlibat pada proses pembuatan pesawat tersebut. Dirut PT DI Budi Santoso menyebut proyek N219 melibatkan puluhan tenaga ahli avionik, desain, dan rancang bangun pada proyek tersebut.
Sementara Lapan mengerahkan sekitar 30 tenaga ahli kedirgantaraan. Beberapa nama yang dinilai berkontribusi besar pada proses pembuatan misalnya Direktur Teknologi dan Pengembangan Andi Alisjahbana serta Manajer New Product Development Palmana Banandhi. “Saya bersyukur bisa terlibat pada produksi pesawat N219 ini,” kata Palmana.