Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Jepang Protes Korsel Sajikan Udang ke Trump, Kenapa Ya?

Wikanto Arungbudoyo , Jurnalis-Jum'at, 10 November 2017 |17:07 WIB
Jepang Protes Korsel Sajikan Udang ke Trump, Kenapa Ya?
Presiden Korsel Moon Jae-in bersulang dengan Presiden AS Donald Trump dalam jamuan makan malam kenegaraan di Gedung Biru, Seoul (Foto: Jonathan Ernst/Reuters)
A
A
A

TOKYO – Pemerintah Jepang mengeluhkan menu makan malam yang disajikan oleh Pemerintah Korea Selatan (Korsel) saat menjamu Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Sebab, Seoul menyajikan makanan laut seafood yang ditangkap di wilayah perairan yang menjadi sengketa dengan Tokyo.

Selain soal makanan, Negeri Sakura juga memprotes keputusan Negeri Ginseng untuk mengundang seorang bekas pekerja seks (pelacur) era Perang Dunia II. Sebagaimana diketahui, isu perempuan penghibur pada masa Perang Dunia menjadi sumber ketegangan antara Jepang dengan Korsel.

Media konservatif Jepang melabeli jamuan makan malam kenegaraan itu anti-Jepang karena menyajikan udang dari Dokdo, sebuah pulau bebatuan yang diberi nama Takeshima oleh Jepang. Kedua negara sama-sama mengklaim memiliki Dokdo/Takeshima yang saat ini berada di bawah kekuasaan Korea Selatan.

Dalam daftar tamu juga terdapat nama Lee Yong-soo, seorang perempuan yang dipaksa bekerja di rumah bordil oleh militer Jepang selama Perang Dunia II. Dari foto resmi Biro Pers Istana Kepresidenan Korsel, Presiden Trump terlihat memeluk perempuan berusia 88 tahun itu saat namanya diumumkan.

(Presiden AS Donald Trump memeluk Lee Yong-soo, bekas wanita penghibur yang dipaksa bekerja di rumah bordil oleh militer Jepang. Foto: Yonhap)

Kepala Kabinet Jepang, Yoshihide Suga, mempertanyakan langkah Korea Selatan tersebut. Ia mengatakan, di tengah upaya memperkuat aliansi demi menekan Korea Utara, Korsel justru memberikan gestur diplomatik semacam itu.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement