3. Konflik Armenia dan Azerbaijan
Bentrokan di perbatasan Armenia dan Azerbaijan atau tepatnya di wilayah perbatasan Nagorno-Karabakh pecah sejak 27 Juli 2014. Konflik antara kedua negara Kaukasus Selatan ini sebenarnya telah dimulai pada 1988.
Kala itu, Armenia diketahui mengklaim wilayah milik Azerbaijan. Dan dalam perang berikutnya, pada 1992, angkatan bersenjata Armenia menduduki 20% wilayah Azerbaijan, termasuk Nagorno-Karabakh dan tujuh kabupaten di sekitarnya. Kedua negara sempat melakukan genjatan senjata yang tertuang dalam Perjanjian 1994 di Bishkek.
BACA JUGA: Konflik Armenia-Azerbaijan Telan 132 Korban Jiwa
Meski begitu, Armenia hingga saat ini belum melaksanakan satu pun dari empat resolusi yang ditetapkan Dewan Keamanan PBB. Khususnya tentang penarikan pasukan bersenjatanya dari wilayah sengketa Nagorno-Karabakh dan kabupaten-kabupaten di sekitarnya.
Secara kedaulatan, Azerbaijan adalah negara yang memiliki hak untuk mengklaim wilayah tersebut (Nagorno-Karabakh). Namun akibat para warga Armenia yang tinggal di wilayah Nagorno-Karabakh menginginkan kemerdekaan, perang yang sempat ‘beku’ selama bertahun-tahun kembali pecah. Konflik kedua negara sempat memanas pada 2016.