"Dalam setiap helaan nafas diplomasi Indonesia, di situ terdapat keberpihakan terhadap Palestina," tegas Joko Widodo.
BACA JUGA: Jelang KTT-LB OKI, Menlu Turki: Dunia Harus Akui Yerusalem sebagai Ibu Kota Palestina
Pidato itu juga kembali menegaskan enam poin usulan sikap yang sebaiknya disampaikan OKI pada dunia, antara lain seruan agar OKI menolak pengakuan unilateral Amerika terhadap Yerusalem karena "solusi dua negara" adalah satu-satunya solusi untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina, mengajak semua negara yang memiliki kedutaan besar di Tel Aviv untuk tidak memindahkan kedutaan mereka ke Israel, dan menjadikan OKI sebagai motor penggerak dukungan bagi kemerdekaan Palestina.
KTT Luar Biasa OKI yang dilaksanakan di Rumeli Hall Lutfi Kirdar International Convention and Exhibition Center ICEC di Istanbul ini dilangsungkan untuk menyatukan sikap negara-negara anggota OKI terhadap kebijakan Amerika pekan lalu, yang mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel dan berencana memindahkan kedutaan besar Amerika dari Tel Aviv ke Yerusalem.
KTT ini dihadiri 59 pemimpin dan/atau perwakilan negara, antara lain Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Raja Yordania Abdullah II, Emir Kuwait Sheikh Sabah Al Ahmad Al Jaber Al Sabah, Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, Presiden Indonesia Joko Widodo dan Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah. (VOA)
(Rifa Nadia Nurfuadah)